Kali ini saya mau bagi-bagi informasi mengenai bagaimana cara mengutak-atik pesan Logon. Dalam hal ini saya menggunakan sistem operasi Windows Xp. Oh iya, ngomong-ngomong artikel ini adalah re-post dari blog lama saya sendiri yaitu RumahBotjor. Langsung aja ya ke materi.
Cara menampilkan welcome message adalah sebagai berikut :
1. Klik Start -> Run
2. Ketik “regedit” tanpa tanda kutip, lalu OK
3. Masuk ke bagian HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\WinLogon
4. Buat entry baru dengan mengklik kanan lalu pilih New -> String Value. Beri nama “LegalNoticeCaption”. Klik ganda, dan isilah Value data dengan 1.
5. Buat entry baru lagi dengan nama “LegalNoticeText” dengan cara sama. Isi value data dengan teks yang ingin ditampilkan saat log on. Tutup registry editor.
6. Restart atau log off.
Cara menampilkan message box adalah sebagai berikut :
1. Buka Notepad
2. Isi dengan MsgBox “teks agan sendiri” . Perhatikan bahwa tanda kutip sebelum dan sesudah memasukkan message harus ada.
3. Simpan dengan nama apa aja, tapi akhiri dengan ekstensi .vbs, misal startup.vbs . Simpan di C:\Documents and Settings\UserKamu\StartMenu\Programs\Startup
4. Log off dan masuk kembali untuk melihat hasilnya.
Baca Selengkapnya..
0
komentar
Dinamic Host Client Protocol Server merupakan Server yang berperan dalam penyewaan / peminjaman IP address kepada komputer client agar dapat terhubung ke dalam jaringan. Berikut cara instalasinya :
Lakukan instalasi paket software "dhcp3-server" dengan perintah seperti berikut
Lakukan konfigurasi pada "dhcpd.conf" dengan perintah seperti berikut
Ubahlah scriptnya menjadi seperti berikut
Keterangan:
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan konfigurasi pada "dhcp3-server" dengan perintah seperti berikut
Isikan kolom diantara tanda (") dengan eth0 seperti berikut
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "dhcp3-server" dengan perintah seperti berikut
Instalasi DHCP Server telah selesai.
Baca Selengkapnya..
Lakukan instalasi paket software "dhcp3-server" dengan perintah seperti berikut
#sudo apt-get install dhcp3-server |
Lakukan konfigurasi pada "dhcpd.conf" dengan perintah seperti berikut
#sudo pico /etc/dhcp3/dhcpd.conf |
Ubahlah scriptnya menjadi seperti berikut
default-lease-time 600; max-lease-time 7200; option subnet-mask 255.255.255.0; option broadcast-address 192.168.1.255; option routers 192.168.1.1; option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2; option domain-name “bukan.org”; subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.1.10 192.168.1.200; } |
Subnetmask
IP broadcast
Gateway
IP DNS
Network ID
Range IP yang disewakanSetelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan konfigurasi pada "dhcp3-server" dengan perintah seperti berikut
#sudo pico /etc/default/dhcp3-server |
Isikan kolom diantara tanda (") dengan eth0 seperti berikut
INTERFACES="eth0" |
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "dhcp3-server" dengan perintah seperti berikut
#sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart |
Instalasi DHCP Server telah selesai.
IP address merupakan hal paling penting dalam administrasi sebuah server. Begitu pula pada Linux Ubuntu. Secara default, Ubuntu Karmic Koala menggunakan fasilitas DHCP untuk mendapatkan IP address. Berikut cara konfigurasinya :
1. Setting IP Address Dinamis
Lakukan konfigurasi pada file "Interfaces" dengan perintah berikut
#sudo pico /etc/network/interfaces |
Pastikan konfigurasinya menjadi seperti berikut
# The loopback network interface auto lo iface lo inet loopback # The primary network interface auto eth0 iface eth0 inet dhcp |
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "networking" agar konfigurasi yang agan lakukan sebelumnya dapat diterapkan dengan perintah seperti berikut
#sudo /etc/init.d/networking restart |
2. Setting IP Address Statis
Lakukan konfigurasi pada file "Interfaces" dengan perintah berikut
#sudo pico /etc/network/interfaces |
Pastikan konfigurasinya menjadi seperti berikut
# The loopback network interface auto lo iface lo inet loopback #The primary network interface auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.1.10 netmask 255.255.255.0 network 192.168.1.0 broadcast 192.168.1.255 gateway 192.168.1.1 |
Keterangan:
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "networking" agar konfigurasi yang agan lakukan sebelumnya dapat diterapkan dengan perintah seperti berikut
IP address agan
Subnetmask
Network ID
IP broadcast
GatewaySetelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "networking" agar konfigurasi yang agan lakukan sebelumnya dapat diterapkan dengan perintah seperti berikut
#sudo /etc/init.d/networking restart |
Jika agan ingin melihat apakah IP address agan sudah berjalan dan sudah benar, agan dapat menggunakan perintah seperti berikut untuk pengecekkan.
#ifconfig |
Konfigurasi network interface telah selesai.
Domain Name System Server adalah server yang berfungsi menyimpan informasi tentang hostname atau domain dalam bentuk basis data tersebar di dalam jaringan komputer, misalnya pada internet. DNS bisa dianggap seperti buku telepon dimana saat pengguna mengetikkan www.smkn1mojokerto.sch.id maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 49.50.8.42 (IPv4) dan 2001:e00:d:11:3:170::83 (IPv6). Langsung saja berikut cara instalasinya:
Lakukan instalasi paket software bind9 dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#apt-get install bind9 |
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "named.conf.default-zone" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /etc/bind/named.conf.default-zone |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
zone "bukan.org" { type master; file "db.bukan"; }; zone "192.in-addr.arpa" { type master file "db.192"; }; |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
File konfigurasi zone forward
Oktet pertama IP address agan (192.168.1.8)
File konfigurasi zone reverse
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya gandakan file "db.local" dan simpan dengan nama "db.bukan". Gandakan juga file "db.127" dan simpan dengan nama "db.192". Letakkan dua file konfigurasi tadi pada direktori /var/cache/bind seperti berikut.
#cp /etc/bind/db.local /var/cache/bind/db.bukan #cp /etc/bind/db.127 /var/cache/bind/db.192 |
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "db.bukan" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /var/cache/bind/db.bukan |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
; $TTL 604.800 @ IN SOA bukan.org. root.bukan.org. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS bukan.org. @ IN NS 192.168.1.8 www IN NS 192.168.1.8 |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
IP address DNS Server agan
Script tambahan agar DNS terhubung ke Web Server (dengan ip address serupa)
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "db.192" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /var/cache/bind/db.192 |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
8.1.168 IN PTR bukan.org. |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
3 Oktet terakhir IP address DNS Server agan yang dibalik (192.168.1.8)
3 Oktet terakhir IP address DNS Server agan yang dibalik (192.168.1.8)
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian buatlah file baru bernama "resolv.conf" dan letakkan pada direktori /etc dengan cara mengetikkan pico /etc/resolv.conf seperti berikut.
#pico /etc/resolv.conf |
Dan isikan script berikut.
search bukan.org nameserver 192.168.1.8 |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
IP address DNS Server agan
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "bind9" dengan mengetik /etc/init.d/bind9 restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
IP address DNS Server agan
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "bind9" dengan mengetik /etc/init.d/bind9 restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
#/etc/init.d/bind9 restart Stopping domain name service . . . : bind9. Starting domain name service . . . : bind9. |
Untuk memastikan bahwa DNS Server sudah berjalan dengan baik, gunakan perintah nslookup pada ip address DNS Server agan seperti contoh berikut
#nslookup 192.168.1.8 Server: 192.168.1.8 Address 192.168.1.8#53 8.1.168.192.in-addr.arpa name = bukan.org |
Lakukan hal serupa pada domain DNS Server agan seperti berikut.
#nslookup bukan.org Server: 192.168.1.8 Address 192.168.1.8#53 Name: bukan.org Address: 192.168.1.8 |
Jika hasilnya seperti di atas, maka instalasi DNS Server telah selesai. Jika agan masih belum berhasil coba gunakan versi I.
Baca Selengkapnya..
Sesuai dengan namanya, Database Server merupakan server yang berfungsi sebagai basis data. Database Server erat kaitannya dengan Web Server yaitu sebagai penyedia dan atau penyimpanan konten berupa data-data dinamis yang selalu berubah dari waktu ke waktu yang terintegrasi dengan sebuah tampilan visual yang diberikan oleh Web Server. Sebagai contoh, salah satu Web Server dinamis seperti detik.com, tampilan detik.com kurang lebih selalu sama dalam jangka waktu tertentu (bila tidak ada kegiatan maintenance) tetapi isi Websitesnya selalu berubah dan update mengikuti perkembangan berita terbaru yang ada, nah file berita inilah yang tersimpan di dalam Database Server, sedangkan Web Server hanya menyediakan tampilan Interfacenya saja. Instalasi Database Server pada Debian Squeeze tidak ada perbedaan berarti dengan pada Debian Lenny. Langsung saja ke materi, Langkah instalasi Database Server sebagai berikut :
Lakukan instalasi paket software mysql-server dan phpmyadmin dengan mengetikkan perintah seperti berikut.
#apt-get install mysql-server phpmyadmin |
Maka akan muncul konfirmasi mengenai password login database. User secara default adalah root dan di sini agan tinggal mengisi password baru lalu ulangi lagi untuk mencocokkan. Kemudian tentukan paket software Web Server yang sedang agan pakai, sebagai contoh pilih apache2, untuk memilih gunakan tombol spasi dan jika sudah yakin tekan Enter. Selanjutnya lakukan restart pada "mysql-server" dengan mengetikkan /etc/init.d/mysql restart seperti berikut.
#/etc/init.d/mysql restart Stopping MySQL database server: mysqld. Starting MySQL database server : mysqld. |
Instalasi Database Server telah selesai.
Baca Selengkapnya..
Banyak sekali cara yang dilakukan oleh pengguna internet untuk mengumpulkan informasi, khususnya dalam memperoleh data. Umumnya pengguna internet menggunakan fasilitas HTTP (melalui web browser) dalam setiap aktivitasnya, namun seiring perkembangan jaman muncullah FTP sebagai alternatif fasilitas bagi pengguna internet. FTP memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan HTTP, misalnya dari segi keamanan dan kecepatan transfer data, FTP lebih bisa diandalkan. Diantara banyak software FTP client, kali ini saya akan membahas tentang cara penggunaan Filezilla, salah satu software FTP client paling populer saat ini. Langsung saja ke materi sebagai berikut:
Sebelum mendownload data dari FTP Server, kita perlu menginstal Filezilla. Pastikan CD-Binary1 Debian telah terbaca (mount). Kemudian lakukan instalasi pada jendela terminal dengan menggunakan perintah seperti berikut
#apt-get install filezilla |
Tunggu proses instalasinya hingga selesai, setelah itu keluarlah dari jendela terminal dan coba bukalah aplikasi Filezilla tadi.
Kemudian mulailah login, dengan keterangan seperti berikut :
Login ber-Autentikasi (jika agan sudah memiliki ijin akses)
Host : 192.168.1.8 (IP address FTP server) Username: ftp (username agan yang diberikan FTP server) Password : *** (password agan) Port : 21 (Port yang menjalankan FTP, selalu isikan 21) Klik Quickconnect ! |
Login Anonymous
Host : 192.168.1.8 (IP address FTP server) Username: Anonymous (sebagai anonim) Password : (kosongkan saja) Port : 21 (Port yang menjalankan FTP, selalu isikan 21) Klik Quickconnect ! |
Maka agan akan masuk ke akses FTP Server. Ada dua kolom yang tersedia pada Filezilla, kolom sebelah kiri merupakan direktori explorer dari komputer agan. Sedangkan kolom pada sebelah kanan merupakan share direktori dari FTP server. Sekarang agan dapat melakukan download serta upload semudah melakukan DRAG 'N DROP, yaitu dengan menyeret data yang agan butuhkan pada direktori tujuan. Selamat mencoba !
Domain Name System Server adalah server yang berfungsi menyimpan informasi tentang hostname atau domain dalam bentuk basis data tersebar di dalam jaringan komputer, misalnya pada internet. DNS bisa dianggap seperti buku telepon dimana saat pengguna mengetikkan www.smkn1mojokerto.sch.id maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 49.50.8.42 (IPv4) dan 2001:e00:d:11:3:170::83 (IPv6). Langsung saja berikut cara instalasinya:
Lakukan instalasi paket software bind9 dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#apt-get install bind9 |
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "named.conf.default-zone" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /etc/bind/named.conf.default-zone |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
zone "bukan.org" { type master; file "/etc/bind/db.bukan"; }; zone "1.168.192.in-addr.arpa" { type master file "/etc/bind/db.192"; }; |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
File konfigurasi zone forward
Tiga oktet pertama IP address agan yang dibalik (192.168.1.8)
File konfigurasi zone reverse
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya gandakan file "db.local" dan simpan dengan nama "db.bukan". Gandakan juga file "db.127" dan simpan dengan nama "db.192" seperti berikut.
#cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.bukan #cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192 |
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "db.bukan" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /etc/bind/db.bukan |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
; $TTL 604.800 @ IN SOA bukan.org. root.bukan.org. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS bukan.org. @ IN NS 192.168.1.8 www IN NS 192.168.1.8 |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
IP address DNS Server agan
Script tambahan agar DNS terhubung ke Web Server (dengan ip address serupa)
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "db.192" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /etc/bind/db.192 |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
8 IN PTR bukan.org. |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
Oktet terakhir IP address DNS Server agan
Oktet terakhir IP address DNS Server agan
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian buatlah file baru bernama "resolv.conf" dan letakkan pada direktori /etc dengan cara mengetikkan pico /etc/resolv.conf seperti berikut.
#pico /etc/resolv.conf |
Dan isikan script berikut.
search bukan.org nameserver 192.168.1.8 |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
IP address DNS Server agan
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "bind9" dengan mengetik /etc/init.d/bind9 restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
IP address DNS Server agan
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian lakukan restart pada "bind9" dengan mengetik /etc/init.d/bind9 restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
#/etc/init.d/bind9 restart Stopping domain name service . . . : bind9. Starting domain name service . . . : bind9. |
Untuk memastikan bahwa DNS Server sudah berjalan dengan baik, gunakan perintah nslookup pada ip address DNS Server agan seperti contoh berikut
#nslookup 192.168.1.8 Server: 192.168.1.8 Address 192.168.1.8#53 8.1.168.192.in-addr.arpa name = bukan.org |
Lakukan hal serupa pada domain DNS Server agan seperti berikut.
#nslookup bukan.org Server: 192.168.1.8 Address 192.168.1.8#53 Name: bukan.org Address: 192.168.1.8 |
Jika hasilnya seperti di atas, maka instalasi DNS Server telah selesai. Jika agan masih belum berhasil coba gunakan versi II.
Baca Selengkapnya..
Google.com, wordpress.org, debian.edu, adalah sedikit dari milyaran websites yang sudah tidak asing lagi di dunia maya. Prinsip kerja sebuah websites merupakan tampilan dari sebuah server yang berwujud html yang memproyeksikan Server fisik yang terhubung ke dalam jaringan. Web Server, yaitu server yang berisi kerangka(layout) berekstensi html/xhtml/mhtml/php yang berjalan pada port 80 (HTTP) dan berfungsi sebagai wadah, tampilan interface, dan wujud dua dimensi dari file-file pada Database Server, misalnya seperti tiga websites di atas. Instalasi Web Server pada Debian Squeeze tidak ada perbedaan yang berarti dengan pada Debian Lenny. Berikut cara instalasi Web Server :
Lakukan instalasi paket software apache2 dan php5 dengan mengetikkan perintah seperti berikut.
Lakukan instalasi paket software apache2 dan php5 dengan mengetikkan perintah seperti berikut.
#apt-get install apache2 php5 |
Setelah proses di atas sebenarnya Web Server agan sudah berjalan, tetapi hanya dengan tampilan web defaultnya yaitu berisi tulisan "It Works !". Jika agan ingin mengutak atik konfigurasi Web Server agan, agan dapat melakukannya dengan berbagai pilihan konfigurasi berikut :
1. Konfigurasi Virtual Host
Konfigurasi ini akan mewakili secara default(default versi kita) setiap website yang agan buat. Caranya adalah dengan melakukan konfigurasi pada "default" dengan cara mengetikkan pico /etc/apache2/sites-available/default seperti contoh berikut.
#pico /etc/apache2/sites-available/default |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut,
<VirtualHost 192.168.1.8:80> ServerAdmin webmaster@bukan.org ServerName www.bukan.org ServerAlias bukan.org DocumentRoot /var/www <Directory /> Options FollowSymLinks AllowOverride None |
Ip address Web Server agan
Terserah diisi apa(optional)
Domain
Sub Domain
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X.
2. Merubah Direktori Web
Secara default file html agan akan disimpan pada /var/www. Agan dapat merubah direktori web agan dengan cara melakukan konfigurasi pada "default" dengan cara mengetikkan pico /etc/apache2/sites-available/default seperti contoh berikut.
#pico /etc/apache2/sites-available/default |
Ganti script berwarna merah berikut dengan direktori yang agan inginkan.
<VirtualHost 192.168.1.8:80> ServerAdmin webmaster@bukan.org ServerName www.bukan.org ServerAlias bukan.org DocumentRoot /var/www <Directory /> Options FollowSymLinksAllowOverride None |
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X.
3. Mempercantik Tampilan Websites
Agan dapat mengedit isi dari file "index.html" dengan cara mengetikkan pico /var/www/index.html seperti berikut.
#pico /var/www/index.html |
Sebagai contoh saya akan mengeditnya menjadi seperti berikut
<html><body><h1> Bukan Web Server</h1></body></html> |
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Maka tampilan Web Server agan akan muncul tulisan Bukan Web Server. Atau agan juga dapat mengganti file tersebut dengan file html buatan agan sendiri. Jangan lupa untuk memberi nama file agan dengan nama "index.html" agar dapat terbaca oleh Web Server.
Jika agan melakukan konfigurasi pada Web Server, jangan lupa untuk melakukan restart pada "apache2" dengan cara mengetikkan /etc/init.d/apache2 restart seperti berikut
#/etc/init.d/apache2 restart Restarting web server: apache2apache2: Could not reliably determine the server's fully qualified domain name, using 127.0.1.1 for ServerName . . . waiting apache2: Could not reliably determine the server's fully qualified domain name, using 127.0.1.1 for ServerName |
Instalasi Web Server telah selesai. Jangan kawatir dengan hasil restart yang kelihatannya error itu, Hal itu disebabkan custom virtual host belum berjalan.
Dinamic Host Client Protocol Server merupakan Server yang berperan dalam penyewaan / peminjaman IP address kepada komputer client agar dapat terhubung ke dalam jaringan. Langkah-langkah instalasi DHCP Server adalah sebagai berikut :
Lakukan instalasi paket software dhcp3-server dengan mengetikkan perintah seperti berikut
Lakukan instalasi paket software dhcp3-server dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#apt-get install dhcp3-server |
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "dhcpd.conf" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /etc/dhcp/dhcpd.conf |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut, hilangkan tanda (#) pada bagian depan script mulai dari "subnet" hingga "}". default lease time dan max lease time tidak usah diubah angkanya.
# A slightly different configuration for an internal subnet. subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.1.5 192.168.1.20; option domain-name-servers ns1.bukan.org; option domain-name "bukan.org"; option routers 192.168.1.1; option broadcast-address 192.168.1.255; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; } |
Keterangan :
Network ID jaringan
Subnetmask
interval ip address yang disewakan(dalam contoh ip address ke 5 - 20)
interval ip address yang disewakan(dalam contoh ip address ke 5 - 20)
Domain (agan kira-kira saja, karena kita belum menginstal DNS)
IP address router (biasanya adalah gateway)
IP broadcast (ip address terakhir dalam subnet)
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "isc-dhcp-server" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /etc/default/isc-dhcp-server |
Isikan kolom diantara tanda (") dengan eth0 seperti berikut
INTERFACES="eth0" |
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X kemudian lakukan restart pada "isc-dhcp-server" dengan mengetik /etc/init.d/isc-dhcp-server restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
#/etc/init.d/isc-dhcp-server restart Stopping DHCP server : dhcp3. failed! Starting DHCP server : dhcp3. |
Instalasi DHCP Server telah selesai, jangan kawatir dengan peringatan "failed!" pada bagian Stopping tadi, karena sebelumnya kita belum menjalankan DHCP Servernya.
Domain Name System Server adalah server yang berfungsi menyimpan informasi tentang hostname atau domain dalam bentuk basis data tersebar di dalam jaringan komputer, misalnya pada internet. DNS bisa dianggap seperti buku telepon dimana saat pengguna mengetikkan www.smkn1mojokerto.sch.id maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 49.50.8.42 (IPv4) dan 2001:e00:d:11:3:170::83 (IPv6). Langsung saja berikut cara instalasinya:
Lakukan instalasi paket software bind9 dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#apt-get install bind9 |
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "named.conf" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /etc/bind/named.conf |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
zone "bukan.org" { type master; file "db.bukan"; }; zone "192.in-addr.arpa" { type master file "db.192"; }; |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
File konfigurasi zone forward
Oktet pertama IP address agan (192.168.1.8)
File konfigurasi zone reverse
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya gandakan file "db.local" dan simpan dengan nama "db.bukan". Gandakan juga file "db.127" dan simpan dengan nama "db.192". Letakkan dua file konfigurasi tadi pada direktori /var/cache/bind seperti berikut.
#cp /etc/bind/db.local /var/cache/bind/db.bukan #cp /etc/bind/db.127 /var/cache/bind/db.192 |
Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "db.bukan" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /var/cache/bind/db.bukan |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
; $TTL 604.800 @ IN SOA bukan.org. root.bukan.org. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS bukan.org. @ IN NS 192.168.1.8 www IN NS 192.168.1.8 |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
IP address DNS Server agan
Script tambahan agar DNS terhubung ke Web Server (dengan ip address serupa)
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada "db.192" dengan mengetikkan perintah seperti berikut
#pico /var/cache/bind/db.192 |
Edit konfigurasinya sehingga menjadi seperti contoh berikut.
8.1.168 IN PTR bukan.org. |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
3 Oktet terakhir IP address DNS Server agan yang dibalik (192.168.1.8)
3 Oktet terakhir IP address DNS Server agan yang dibalik (192.168.1.8)
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X. Kemudian buatlah file baru bernama "resolv.conf" dan letakkan pada direktori /etc dengan cara mengetikkan pico /etc/resolv.conf seperti berikut.
#pico /etc/resolv.conf |
Dan isikan script berikut.
search bukan.org nameserver 192.168.1.8 |
Keterangan:
Domain yang akan agan pakai
IP address DNS Server agan
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X kemudian lakukan restart pada "bind9" dengan mengetik /etc/init.d/bind9 restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
IP address DNS Server agan
Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X kemudian lakukan restart pada "bind9" dengan mengetik /etc/init.d/bind9 restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
#/etc/init.d/bind9 restart Stopping domain name service . . . : bind9. Starting domain name service . . . : bind9. |
Untuk memastikan bahwa DNS Server sudah berjalan dengan baik, gunakan perintah nslookup pada ip address DNS Server agan seperti contoh berikut
#nslookup 192.168.1.8 Server: 192.168.1.8 Address 192.168.1.8#53 8.1.168.192.in-addr.arpa name = bukan.org |
Lakukan hal serupa pada domain DNS Server agan seperti berikut.
#nslookup bukan.org Server: 192.168.1.8 Address 192.168.1.8#53 Name: bukan.org Address: 192.168.1.8 |
Jika hasilnya seperti di atas, maka instalasi DNS Server telah selesai. Jika agan masih belum berhasil coba gunakan versi I.
Baca Selengkapnya..
Langganan:
Postingan (Atom)